Selasa, 16 September 2014

Persiapan Kolam Budidaya ikan lele

TIPS MUDAH BETERNAK IKAN LELE
Beternak ikan lele memang sangat diminati para peternak bahkan para pemula yang ingin belajar beternak ikan.Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus berkembang. Teknologi budidayanya sederhana dan cukup terjangkau. Bisa dilakukan di berbagai jenis kolam dan ukuran.
Ikan Lele menjadi pilihan bagi para peternak/pemula karena ikan lele adalah ikan yang terkenal bandel ( kuat dan sanggup hidup dalam kepedatan yang tunggi ).Di samping ikan ini memiliki konversi pakan menjadi bobot tubuh yang seimbang.Beberapa kelebihan inilah yang menjadikan budidaya ikan lele menjadi pavorit karena sangat menguntungkan bila dilakukan dengan intensif,fokus dan sabar.
Terdapat dua Divivsi usaha budidaya ikan lele, yaitu divisi pembenihan dan divisi pembesaran. Divisi pembenihan berjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan divisi pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini kami KELOMPOK BUDIDAYA IKAN ARJUNA MANDIRI akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele divisi pembesaran.
Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele
Sebelum kita merencanakan tipe kolam yang akan kita persiapkan untuk budidaya ikan lele, harap dipertimbangkan kondisi lingkungan,ketersediaan tenaga kerja,sumber dana yang ada,sumber bibit ikan lele dan yang tidak kalah pentingnya adalah pangsa pasar ikan lele itu sendiri.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan karena dinilai lebih praktis,ekonomis dan baik untuk pertumbuhan ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:
a. Pengeringan dan pengolahan tanah
Pertama sekali yang harus kita perhatikan adalah sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Hal ini sangatlah penting dan sangat menentukan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.
Setelah tahap pengeringan kita lakukan dengan baik,maka langkah berikutnya adalah.......
b. Pengapuran dan pemupukan
Setelah tahap pengeringan lahan kolam kita lakukan dengan baik,maka langkah berikutnya adalah pengapuran yang dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi.
Tahap Pengapuran dan Pemupukan kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing yang akan sangat berguna untuk makanan alami ikan lele yang akan muncul saat kolam ikan mulai diisi air.Selanjutnya bagaimanakah cara pengisian air kolam yang baik?
c. Pengaturan air kolam
Hal penting yang harus kita perhatikan dalam pengaturan air,ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap dan tidak boleh sekaligus penuh,setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu dengan tujuan agar pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara bertahap sampai mencapai ketinggian ideal yaitu 60cm-70cm.
Pemilihan benih ikan lele
Setelah medium kolam siap dan air kolam sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan maka sangat perlu diperhatuikan bahwa tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang akan ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia.
Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang karena ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. Kami merekomendasikan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.
Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.
a. Syarat benih unggul
Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm.Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5 bulan sampai dengan 3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
Atau kita bisa memilih ukuran benih yang lebih besar 9-10cm atau 11-12cm, tentunya semakin besar ukuran benih yang kita pilih akan berbeda pula harganya. Tapi kami merekomendasikan untuk peternak pemula memilih ukuran benih 11-12cm karena resiko kematiannya rendah dan masa panennya lebih cepat yaitu sekitar 40 hari sudah bisa menjadi lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
b. Cara menebar benih
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih sehingga bisa mengurangi tingkat kematian ikan.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
Menentukan kapasitas kolam
Catatan Penting ....
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.
Pakan untuk budidaya ikan lele
Banyak sekali peternak ikan lele yang gagal dalam budidaya ikan lele karena kurang cermat dalam pemberian dan memilih jenis pakan ikan.Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.
Bila faktor pakan kurang cermat maka akan menjadikan ikan lele ini mengkanibal temannya dan pertumbuhan ikan menjadi tidak merata atau dalam istilah tradisional menjadi RANGSOL.Bila hal ini terjadi maka hasil panen tidak akan maksimal dan jauh dari perhitungan hasilnya atau bisa dipastikan peternak akan rugi.
a. Pemberian pakan utama
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan
Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Sekali lagi.satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil dan hasil saat panenpun menjadi tidak maksimal dan rangsol ( ada yang besar dan ada yang kecil/tidak merata ).
Pengelolaan air
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Bila kurang diperhatikan akan menjadi penyebab utama tingginya tingkat kematian ikan. Jadi untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.
Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.
Tenaga Kerja dan Keamanan Lingkungan
Faktor tenaga kerja dan keamanan lingkungan menjadi ujung tombak dalam keberhasilan budidaya ikan lele di samping tahapan - tahapan tekhnis yang harus kita terapkan dalam budidaya ikan lele. Terlebih lagi bila kolam pembesaran ikan yang dimiliki lebih dari 8-10 kolam dan terlebih lagi bila letak kolam kita jauh dari pemukiman maka tenaga kerja yang amanah,jujur dan ulet serta sabar sangat diperlukan.
Bila hal ini kurang kita perhatikan,maka akan sering kita dengar adanya ikan lele terbang atau pakan hilang.Biasanya hal ini baru kita sadari saat panen tiba dan kita mendapatkan hasil panen yang jauh dari perhitungan kita.
Jadi kami merekomendasikan sebaiknya pengawasan dan pekerjaan dilakukan sendiri terlebih dahulu sampai benar-benar kita mendapatkan tenaga kerja yang dapat kita andalkan.
Faktor Alam
Semua bentuk usaha pasti tidak lepas dari resiko,tentunya dengan menjalankan tahapan - tahapan di atas mka kita dapat meminimalisir resiko kegagalan dalam usaha budidaya ikan lele.Namun karena jenis usaha budidaya ikan ini berkaitan dengan makhluk hidup dan alam sekitarnya,maka kita sudah harus siap dengan antisipasi resiko seperti banjir bandang,kemarau panjang,air limbah pabrik.
Dalam hal ini kesiapan mental usaha harus sudah benar - benar dipersiapkan. Di sini kami mempunyai 3 validator dalam bisnis yaitu 3VBMKD.
1. Tujuan Bisnis adalah untuk mendekatkan diri kepada zat yang Maha Kaya.
2. Niat berbisnis kami adalah ibadah dalam rangka menafkahi keluarga.
3. Fokus dalam bisnis sesuai dengan aturan agama dan hukum yang berlaku di negara RI.
Bila kita terapkan 3 validator ini dalam Budidaya ikan kita maka kesejahteraan matewri akan dibalut dengan keindahan spirituil.
Semoga makin diberkahi.http//:megawinsuhaimi.blogspot.com
Panen budidaya ikan lele
Inilah momen yang ditunggu-tunggu para peternak ikan lele, bila tahapan-tahapan mulai dari persiapan kolam yang tepat yaitu meliputi tahap pengeringan,pengolahan tanah,pengapuran dan pemupukan yang sudah tepat. Dilanjutkan pengaturan air yang sesuai, pemilihan dan penentuan ukuran benih yang unggul serta pemberian pakan yang cukup baik pakan ikan utama ataupun pakan tambahan ikan.Sudah dipastikan hasil panen akan sangat bagus sesuai dengan harapan,namun apabila tahapan-tahapan tersebut kurang diperhatikan,maka sudah bisa diprediksikan hasil panen akan gagal total.
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Dan bila kita memilih ukuran benih 11-12cm maka dalam tempo 40 hari akan sudah bisa dipanen juga dengan ukuran 9-12 ekor per kg.Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran atau muntah saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.
Sukses bersama kami,kunjungi http//:megawinsuhaimi.blogspot.com




2 komentar:

  1. salam..sya mau tanya. cara persiapan kolam untuk ikan hasil sortir pertama,apakah persiapan kolam seperti awal tebar harus dikompos dulu atau bisa langsung air baru.mohon pencerahan

    BalasHapus
  2. MasterCeme, Agen CEME IDNPLAY Terpercaya di INDONESIA
    masterceme.com
    HOT PROMO :
    - THR akhir Tahun 2019
    - Referral 20%
    - Cashback 0.3%
    - Bonus Deposit Harian 5.000 / hari

    Link Alternatif :
    masterceme.info
    masterceme.net

    WA: +85578968600
    Line : Masterceme

    BalasHapus